Hay Pagi ....
Hujan baru selesai
Tapi rinduku belum usai
Kapan kau bisa melunasi?
Setiap rindu ini
Aku butuh telinga dan bahumu
Untuk sekedar melepas lelahku
Eka Tunggal Apriani
Selasa, 19 September 2017
Jumat, 18 September 2015
ketulusan
Hari ini aku ingin berbagi cerita bersamamu.
Bukan deretan kata indah yang kuungkapkan dalam puisi. Aku ngin menceritakan
hatiku padamu wahai selembar kertas putih. Aku ingin mengatakan padamu bahwa
aku begitu lelah, aku begitu lemah tak berdaya. Waktu yang kuhabiskan sudah
begitu banyak. Kau tau??? sudah sekian lama aku menantinya. Hanya penantian
yang tak ada ujungnya. iya
mengatakan padaku “lupakanlah cinta karena cinta hanya membuat rasa sakit dan
menggores berbagai penyakit.” Tapi . . . jangan biarkan aku menangis malam ini
karena mengingat semua itu. Sungguh aku begitu rapuh. Dia mengatakan bahwa kita
begitu berbeda, sudahlah! Ku mohon jangan ingatkan aku.
Tuhan
. . . aku begitu menyayanginya, masih begitu mencintainya. Kadang aku menyadari
bahwa aku begitu bodoh karena harus menunggu dan menantinya, tapi inilah
hatiku. Hati yang tak mampu terbaca oleh logika, hati yang tak mampu dibatasi
oleh pikiran logis lainnya. selalu ada seseorang yang mengisi hatinya, dan
aku mengetahuinya!!! Aku tahu! Dan aku masih bertahan dengan rasa itu. Bodoh?
Mungkin! tapi itu yang namanya ketulusan, aku begitu tulus mencintainya. Aku
begitu ikhlas menantinya. Seaindainya kau tahu itu . . . !
Aku
mencoba membangun kedewasaan dalam keadaan ini. Dewasa yang dulu tak pernah ada
ketika kita bersama. Dewasa yang tumbuh dengan sendirinya. Telah banyak impian
yang kuhayalkan dalam tidurku. Yang hanya sebatas fatamorgana dan mungkin tak
akan jadi nyata. Aku begitu lelah untuk berharap, dan sudah sering kali kau
menghempaskanku setelah kau mengajakku terbang begitu tinggi. Tapi . . . lagi-lagi aku tak mampu mengeluarkan isi
hatiku, mulutku kaku untuk bicara. Semua itu musnah ketika ku melihat senyummu,
senyum yang kuharapkan tulus keluar dari hatimu untukku, senyum yg selalu mampu
mengobati rindu dan lukaku. Begitu indahnya dirimu dimataku.
Sayang.
. . sampai kapan aku harus seperti ini? Sampai kapan aku mampu bertahan? Apa
yang akan kau lakukan jika mengetahui aku begitu menyayangimu? Diam? Apakah
hanya diam? Diam tanpa menghampiriku? Itukah yang aku dapatkan? Sayang. . .
berikan aku kepastian. Katakan padaku apa yang harus kulakukan, jelaskan dengan
hatimu, jangan dengan kata-kata yg akan menghancurkanku. Aku siap dengan
keputusanmu. Tapi . . . katakan padaku. . . katakan langsung padaku apakah aku
harus melupakanmu. Apakah harapanku telah menemukan batas akhirnya.
Selalu
ada tanya disetiap kegelisahanku. Tanya yang tak pernah terjawab olehmu. Tanya
yang selalu ingin kusampaikan padamu. Sepertinya rasa itu telah musnah
dihatimu. Hanya aku yang pura-pura tak mengetahuinya? Atau aku yang tak mau
menyadarinya? Aku selalu berharap ada satu kesempatan untukku menanyakan
semua itu. Dan kau menjelaskannya!!!
221212
by 300495 :)
Kamis, 01 Januari 2015
sebatas curhat
Kamu
Salahkah
bila diriku merindukanmu ???
Salahkah
bila hati ini menjerit memanggil namamu???
Salahkah
bila ku selalu mengharapkanmu ???
Salahkah
bila ku ingin menghabiskan waktu ku hanya dengan mu ???
Bila semua itu salah
Ku mohon katakana padaku
Agar ku mampu belajar menghapus semua itu
Agar ku berhenti memikirkan semua tentang mu
Dan ku tak lagi mengusik hidup mu
Bila
semua itu tak pantas untukku
Jangan
pernah berikan harapan itu untukku
Karena
bila itu hanya sebatas permainannmu
Jangan
pernah bawa aku ke dalamnya
Itus
semua sungguh menyakitkan untukku
Karena
ku tulus menyayangimu. . . . . . .
Minggu, 05 Oktober 2014
rinduku
Rinduku
Kata
itu.... kata itu yanng selalu terulang dan terus terulang
Kata
itu yang tak pernah tersampaikan langsung padamu
Kata
itu yang tak pernah mampu kuungkapkan padamu
Kata
itu yang hingga saat ini tak mampu ku buang meninggalkan hatiku
Kata itu . . . hanya kata itu . . . yang masih bersarang
dihatiku
Kata
yang tak pernah terbayar dan tak mampu terbayar oleh apapun
Kecuali
kau. . . hanya kau seorang. . .
Bisakah kau membantuku???
Bisakah kau mengobati semua itu???
Tanpa harus menyakitiku terlebih dahulu
dengan perlakuanmu???
Pernahkah terbersit dalam do’amu
untuk diriku??
Pernahkah kau memikirkan tentang
diriku atau bahkan hatiku ???
Aku rasa kau tak pernah....
Aku rasa aku yang terlalu bodoh...
Aku yang terlalu banyak
mengharapkanmu
Aku yang terlalu setia menantimu
Aku yang terlalu tulus mencintaimu
Hanya AKU . . .
AKU. . .
Bukan KAU . . .!!!
^_^
By : 300495
Langganan:
Postingan (Atom)